Kamis, 02 Februari 2023

Babinpotdirga Lanud Anb Monitoring kegiatan Weminar kesehatan Nasional

Penanggulangan Stunting Untuk Meningkatkan Kualitas SDM Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045









Selamat Siang,Mohon ijin melaporkan kegiatan Babinpotdirga Anb.

Kamis tanggal 2 Januari 2023 pukul 08.30 WITA, bertempat di Crew Room Baseops Lanud Anang Busra Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara, telah dilaksanakan monitoring kegiatan Weminar kesehatan Nasional dengan tema Penanggulangan Stunting untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 selama kegiatan di pimpin oleh Danlanud Anang Busra Kolonel Pnb Bambang Sadewo. 

A. Hadir dalam kegiatan sbb: 

1. Danlanud Anang Busra Kolonel Pnb Bambang Sadewo
2. Kadislog Lanud Anang Busra Letkol Kal Faesal Mahmud
3. Kadisops Lanud Anang Busra Mayor Nav Maruli Tua Sinambela 
4. Perwira, bintara dan Tamtama Lanud Anang Busra
5. Babinpotdirga Anb.


B. Rangkaian kegiatan antara lain:

1. Pembukaan secara Daring
2. Paparan melalui vicon dari dinas kesehatan Indonesia intinya: 

a) Tingkat Stunting sebagai dampak kurang gizi pada balita di Indonesia melampaui batas yang ditetapkan WHO, kasus stunting banyak ditemukan di daerah dengan kemiskinan tinggi dan tingkat pendidikan yang rendah-rendah, Indonesia digadang-gadang menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dalam beberapa dekade mendatang. PricewaterhouseCoopers (PWC), misalnya, memprediksi ekonomi Indonesia masuk dalam lima besar dunia pada 2030, stunting adalah kondisi ketika balita memiliki tinggi badan dibawah rata-rata. Hal ini diakibatkan asupan gizi yang diberikan, dalam waktu yang panjang, tidak sesuai dengan kebutuhan. 

b) Stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan berisiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas, permasalahan dari kekurangan gizi lain yang terjadi pada balita erat kaitannya dengan kemiskinan. Stunting umumnya terjadi akibat balita kekurangan asupan penting seperti protein hewani dan nabati dan juga zat besi, pada daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi, seringkali ditemukan balita kekurangan gizi akibat ketidakmampuan orang tua memenuhi kebutuhan primer rumah tangga.

c) Penanganan stunting perlu dikoordinasi antar sektor dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, Masyarakat Umum, dan lainnya. Presiden dan Wakil Presiden berkomitmen untuk memimpin langsung upaya penanganan stunting agar penurunan prevalensi stunting dapat dipercepat dan dapat terjadi secara merata di seluruh wilayah Indonesia stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

e) Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Balita pendek (stunted) dan sangat pendek (severely stunted) adalah balita dengan panjang badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS (Multicentre Growth Reference Study) 2006. Sedangkan definisi stunting menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari – 3SD (severely stunted).


C. Pukul 12.00 WITA kegiatan selesai, selama kegiatan berjalan dengan aman dan lancar.

Terima kasih,Selamat siang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar